Kamis, 23 Februari 2012

Mengenali Jati Diri



Halo sobat inspirasi kreatif..!!

Kali ini saya akan mencoba memberikan sebuah gebrakan lama tapi ala saya yang mungkin amat menarik. Saya membawakan tema MENGENALI JATI DIRI. Tema ini penting karena ketidakmampuan mengenali jati diri mengakibatkan kita tidak mampu mengembangkan potensi-potensi terbaik yang dimiliki. Perjuangan tanpa dilandasi oleh keyakinan dan kepercayaan diri yang katakanlah mudah kendur dan menyulitkan kita meraih sukses yang diinginkan.
Namun jika sudah mengetahui siapa diri kita, dengan senyum merekah dan tangan terkembang dengan sendirinya akan meraih kesuksesan yang kita dambakan. Untuk lebih menariknya, saya akan memberikan sebuah cerita yang mungkin cerita ini tidak lagi asing bagi orang yang telah mengenalai jati dirinya.
Seekor anak macan yang merasa jadi kambing dan bersuara seperti kambing karena dibesarkan oleh ibu kambing. Suatu hari, seekor macan besar yang sedang berburu melihat suatu hal yang aneh: ada anak macan berlari ketakutan di antara kambing-kambing yang menyelamatkan diri. Ia menangkapnya dan mengatakan, "Kamu bukan kambing! Kamu adalah macan... sama seperti aku!" Macan kecil tak percaya. Maka, macan besar membawanya ke tepi danau yang jernih agar si macan kecil bisa melihat bayangannya. Macan kecil pun terkejut.
Sesaat setelah menyadari kenyataan itu, seketika naluri sebagai seekor macan pun menyeruak. Ia menoleh ke arah macan besar yang sedang mengaum keras menunjukkan rasa senang dan kemenangannya. Macan kecil pun mulai menirukan perilaku macan besar. Dengan penuh percaya diri sambil membusungkan dada, ia mengaum kencang. "Aku bukan kambing..! Aku adalah macan..! Aku adalah raja hutan! Penguasa rimba yang gagah berani!!"
Nah, dari cerita singkat ini dapat kita ambil sebuah pelajaran, bahwa setiap insan yang dilahirkan sebagai manusia pasti memiliki karakter dan kelebihan masing-masing, tergantung bagi individu bagimana individu tersebut bisa mengenali pribadi dan karekternya sendiri. Dengan hal itu kita dapat menggali potensi yang ada pada diri kita.
kita tak perlu memposisikan diri sebagai manusia yang lemah. Hidup itu sudah merupakan karunia yang luar biasa. Setiap orang pasti lahir dengan kelebihan-kelebihannya. Mari kita umpamakan kepada seorang tunanetra, sebagai tunanetra bukan berarti memilik kehidupan yang sangat buram. Sebagai tunanetra ada hal yang dapat kita lakukan seperti menjadi seorang pemijat , jadilah pemijat yang melayani sepenuh hati dan memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan datang dan datang lagi. Pelanggan yang puas akan memberitahukan pada calon pelanggan lain sehingga jumlah pelanggan kita akan bertambah banyak.
Ada penggemar lain, yaitu Pak Eng Han. Ia mantan pekerja di perusahaan multinasional yang sejak 20 tahun lalu mengalami kebutaan. Kekurangan fisik itu memang menjadi hambatan, tetapi ia tak mau menyerah. Ia masih punya kelebihan yang dimilikinya yaitu mengajar matematika. Lalu ia pun memulai hidup baru sebagai guru privat matematika.
Maka, siapa pun kita, dengan mengenali jati diri kita bisa mengoptimalkan kelebihan-kelebihan, atau potensi luar biasa yang dimiliki sehingga bisa sukses. Selama berjuang keras, sukses pasti kita dapat!
Oke,, dengan begitu jangan pernah takut untuk menghadapi jati diri kita sebenarnya, galilah potensi yang ada pada diri kita masing-masing, tidak ada seorang pun yang bodoh di dunia ini, namun rasa yang selau malas yang membuat kita selalu menyerah dan selalu ingin dalam posisi kebodohan.




 
  


 


Selasa, 25 Oktober 2011

Tipu Muslihat Fananya

Jeritan Jiwa di Kelam Nafasku..
Begitu Pilu Mencekam ,,,
Dan Kuasa-Mu pun Menyentuh Hasratku,
dalam Fatamorgana Merindu
Sadar ku Termanggu Pilu, di Serambi Cinta-Mu..
Inilah Jiwa Ku Rapuh di Alam Tipu-mu..
Begitu Dekat ,, Begitu Kejap,,, Hitam Mengkelam..
Dan Nafsuku Terjerat Menggapai Julang Indah, Belang Mayanya..
Tanpa Kurasa,, Begitu Cepat Rangkak kelam Senja-Mu..
Hingga Ku Pupus Tanpa Genggaman,,
Jatuh ke Dasar Hinanya..
Begitu Kejam,, namun, perlahan Indah Merayapi Batang Tubuh Hidupku..
Hingga Merasuk Tulang Sukma Nadi-ku
Lepas,, Hilang Melayang,,
Kembali Ku ke Pangkuan-Mu,,
Ya Ilahi,, Yang Maha Mengampuni..